
Secarik Puisi Karya Ustadz Ustadzah SDIT Al Hikmah
Saat mengawali koordinasi guru, saya menunjukkan gambar pantai di bawah ini.
Teman-teman guru saya minta untuk membuat puisi. Dari sebuah gambar yang sama, masing-masing guru kami dapat menciptakan puisi yang berbeda-beda. Luar biasa, ini kami lakukan untuk meningkatkan kemampuan kebahasaan guru karena pembelajaran tematik menuntut para guru untuk menguasai semua matpel terutama bahasa Indonesia. Karena bahasa bukan pengetahuan tapi alat komunikasi. Terus berkarya guru-guruku tercinta.
Â
Â
Berikut karya-karya mereka….
Â
Tanah Air Beta
Ust. Cholimu Rochim
Â
Aku masih sangat hafal nyanyian itu
Nyanyian kesayangan kita bersama sejak kita di sekolah dasar
Aku masih ingat betapa kita berebut menyanyikannya ketika itu
Guru kita menyuruh menyanyikan di depan kelas satu per Satu
Â
Indah.. lama sekali
Pergaulan sudah tidak seakrap dulu
Masing-masing sudah terseret kepentingannya
Atau tersihir pesona dunia
Hari ini ingin sekali aku menyanyikan bersamamu
Â
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu di puja-puja bangsa
Di sana tempat lahir beta
Â
Â
Â
Ke-Agungan-Mu
Ustz. Ihda Nova Seprika
Â
Indah..putih..biru..
Oh.. pesona yang sungguh menakjubkan
Panorama yang terbentang
Berselimut gumpalan awan
Â
Detak waktu yang berjalan
Begitu cepat menghilang
Terpa angin yang menampar
Patahkan kesombongan
Â
Kuterpana..oleh asa
Begitu Agungnya sang pencipta
Ingin ku teriak
Wahai Engkau yang jiwaku berada ditanganMu
Rengkuh dan peluk diri yang kerdil ini
Allah..Allah..Allah..
Â
Â
Angin Pantai
Ustz. Nikmatuz Zuka
Â
Bertemu lagi dengan sejukmu
Yang sempat menggulirkan setumpuk bebanku
Pergi menjauh bersama anginmu
Â
Ombakmu teduh..
Seteduh hati yang bersemi
Dalam damai angin pantai
Â
Di mana pasirmu?
Yang mengajariku arti rindu
Kenangan indah di masa kecilku
Â
Â
Laut
Ust. Feri Sujatmiko
Â
Laut itu biru
Laut itu tenang
Tempat ikan berlalulalang
Begitu banyak batu karang
Â
Kini lautku berubah hitam
Hancur deserang manusia kejam
Sarang hilang tinggalah karam
Entah apa aku tak tahu
Â
Laut..
Kini cucuku telah lahir
Mencoba indahkanmu
Â
Â
Pantai
Ustz. Fina Farida
Â
Pantai..
Indah menyejukkan hati
Membuka berbagai inspirasi
Aku suka pantai
Â
Banyak kenangan dan kesenangan
Terukir ditempat itu
Berbagai imajinasi terbersit
Kala raga menyentuh pasir putih itu
Â
Terukir indah kenangan
Saat tangan disentuh lembut air laut
Dibelai indah kali oleh percikan air
Â
Â
Pantaiku
Ustz. Zery Mei
Â
Membiru lautku
Bagaikan zamrud yang membentang
Yang membelah katulistiwa
Â
Pohon-pohon nyiur
Yang melambai
Seakan mengajakku ikut menari
Â
Hamparan pasir putih
Menyapaku saat pertama
Menginjakkan kaki ke sana
Â
Pantaiku..
Engkau sangat indah
Engkau sangat mempesona
Â
Mengajakku senantiasa untuk datang kepadamu
Saat gundah
Saat gelisah
Saat senang
Maupun bersuka cita
Â
Â
Biru
Ustz Ani Fadilah
Â
Lautku yang biru
Langitku yang biru
Mataku, hatiku tertuju pada warna biru
Warna yang menenangkan jiwa
Â
Allah, terimakasih telah memberikan warna biru itu
Allah, terimakasih untuk keindahan itu
Â
Biru yang selalu bersenandung dihati
Laksana suara tasbih yang selalu ada dalam relung hati
Â
Â
Pantai Di Pagi Hari
Ustz. Lilis Suryani
Â
Hamparan air seakan tanpa batas
Ada dihadapanku
Air laut tampak kebiru-biruan
Mentari pagi nan sejuk
Menambah syahdu pemandangan pagi itu
Â
Lambaian nyiur hijau
Menambah eloknya suasana pagi itu
Pasir putih tampak berkilauan
Diterpa cahaya sang surya
Mulut seakan tak henti berdzikir
Mengagungkan kebesaranMu
Â
Damai Pantaiku
Ustz Suci Mawarti
Â
Biru menderu terhampar luas
Nyiur melambai tertiup lepas
Sejuk angin mendamba damai